Home » » Mengenal Maf'ul Bih Beserta Contohnya dalam Bahasa Arab

Mengenal Maf'ul Bih Beserta Contohnya dalam Bahasa Arab

Mengenal Maf'ul Bih Beserta Contohnya dalam Bahasa Arab
Dalam susunan bahasa Arab, susunan kalimat (jumlah mufidah) biasanya terdiri atas jumlah ismiyah atau jumlah fi'liyah. Jika jumlah ismiyah itu terdiri atas mubtada' dan khabar, maka jumlah fi'liyah terdiri atas fi'il dan fa'il.

Maka menjadi menarik adalah saat sahabat mempelajari fi'il dan fa'il, maka secara otomatis sahabat akan belajar juga dengan maf'ul bih. Yups, maf'ul bih memang biasanya berada setelah fi'il dan fa'il. Apa itu maf'ul bih dan bagaimana contohnya? Berikut akan dijelaskan panjang lebar terkait pengertian maf'ul bih dalam ilmu nahwu.

Maf'ul bih ialah isim yang menjadi sasaran perbuatan (objek). Yups, maf'ul bih memang jika dalam bahasa Indonesia kita mengenalnya sebagai obyek. Masih ingat istilah SPOK (subyek predikat obyek keterangan)? Yups, kedudukan maf'ul bih adalah sebagai obyek. Perhatikan contoh berikut ini:

ضَرَبْتُ زَيْدًا = Aku telah memukul Zaid

رَكِبْتُ اْلفَرَسَ = Aku telah menunggang kuda

وَاتَّقُوْا اللهَ = Dan bertaqwalah kepada Allah

وَيُقِيْمُوْنَ الصَّلَاةَ = Dan (mereka) yang mendirikan shalat (al-Baqarah: 3).

Pembagian Maf'ul Bih


Maf'ul bih terbagi atas dua jenis, yaitu zhahir dan mudhmar. Maf'ul bih yang dhahir contohnya sebagaimana yang telah dituliskan di atas.

Sedangkan maf'ul bih yang mudhmar ada dua bagian, yaitu dhamir muttashil, seperti lafazh:
أَكْرَمَنِيْ dan saudara-saudaranya (yaitu: أَكْرَمَنِيْ، أًكْرَمَنَا، أَكْرَمَكَ، أَكْرَمَكُمَا، أكْرَمَكُمْ dan seterusnya), dan dhamir munfashil, seperti lafazh إِيَّايَ dan saudara-saudaranya.

Contohnya yaitu:

اِيَاهُ، اِيَّاهُمَا، اِيَّاهُمْ، اِيَّاهاَ، اِيَّاهُمَا، اِيَّاهُنَّ

اِيّاكَ، اِيَّاكُمَا، اِيَّاكُمْ، اِيَّاكِ، اِيَّاكُمَا، اِيَّاكُنَّ

اِيَّايَ، اِيَّانَا

Pada dasarnya maf'ul bih itu hendaknya terletak setelah fa'il, seperti yang terdapat dalam firman Allah ta'ala berikut:

وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ
Dan Sulaiman telah mewarisi Dawud (an-Naml: 16).

Maf'ul Muqaddam (Maf'ul yang Didahulukan)


Terkadang ada juga maf'ul yang mendahului fi'il secara boleh (jawaz), seperti contoh berikut:

ضَرَبَ سَعْدَى مُوْسَى  = Musa telah memukul Sa'da

Adakalanya secara wajib, contohnya:

زَانَ الشَّجَرَ نَوْرُهُ = Bunga itu telah menghiasi pohonnya.

Keterangan:
Lafazh الشَّجَرَ berkedudukan sebagai maf'ul yang wajib di dahulukan dari fa'il. Fa'ilnya adalah lafazh نَوْرُهُ, padanya terdapat dhamir yang merujuk kepada maf'ul, yaitu huruf hu.

Terkadang fa'il itu mendahului fi'il dan fa'il, dan di antaranya ialah amilnya disimpan (tidak disebutkan) secara jawwaz (boleh), seperti lafazh قَالُوا خَيْرًا dalam firman Allah berikut:

وَقِيْلَ لِلَّذِيْنَ اتَّقُوْا مَاذا اَنْزَلَ رَبُّكُمْ قَالُوْا خَيْرًا
Dan dikatakan kepada orang-orang yang bertaqwa, "Apakah yang telah diturunkan Tuhan kalian?" Mereka menjawab, "kebaikan".

Dan adakalanya didahulukan secara wajib pada beberapa tempat. Diantaranya adalah bab isytighal. Hakikat isytighal ialah hendaknya isim didahulukan dan fi'il di akhirkan letaknya, atau sifat yang disibukkan oleh pengamalan pada dhamir isim tersebut, atau pada dhamir isim yang berkaitan dengan pengamalan pada isim tadi. Contoh:

زَيْدًا اِضْرِبْهُ = Zaid, pukullah dia olehmu!

زَيْدًا اَنَا ضَارِبُهُ اْلأَنَ أوْ غَدًا = Zaid, akulah yang memukulnya sekarang atau besok

زَيْدًا ضَرَبْتُ غُلَامَهُ = Zaid telah kupukul pelayannya.

وَكُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنَاهُ طَائِرُهُ فِي عُنُقِهِ
Dan tiap-tiap manusia telah kami tetapkan amal perbuatannya (sebagaiaman tetapnya kalung) pada lehernya (al-Isra' 13)
Keterangan:Pada contoh pertama menunjukkan bahwa isim didahulukan dan fi'il diakhirkan letaknya, sedangkan pada contoh kedua menunjukkan sifat yang disibukkan oleh pengamalan, dan pada contoh ketiga dan keempat menunjukkan pada dhamir isim yang berkaitan dengan pengamalan; atau dengan kata lain, amil yang musytaghal (disibukkan) oleh penyebab isim.
Isim pada semua contoh tersebut di atas dinashabkan dengan amil yang di buang (tidak disebutkan) secara wajib yang dijelaskan oleh amil yang berada sesudahnya. Bentuk lengkap dari keempat contoh di atas adalah sebagai berikut:

اِضْرِبْ زَيْدًا اِضْرِبْهُ = Pukullah Zaid, pukullah dia olehmu!

اَنَا ضَارِبٌ زَ َيْدًا اَنَا ضَارِبُهُ اْلأَنَ أوْ غَدًا =
Aku yang memukul Zaid, akulah yang memukulnya sekarang atau besok

أَهَنْتُ زَيْدًا ضَرَبْتُ غُلَامَهُ = Aku telah menghina Zaid, telah kupukul pelayannya.

الزَّمْنَا كُلَّ اِنْسَانٍ اَلْزَمْنَاهُ طَائِرُهُ فِي عُنُقِهِ
Kami telah menetapkan tiap-tiap manusia, telah kami tetapkan amal perbuatannya pada lehernya.

Demikian penjelasan lengkap tentang maf'ul bih beserta contohnya serta berbagai macam kedudukannya dalam kalimat atau struktur bahasa Arab. Semoga bermanfaat.

Thanks for reading & sharing TADRIIB

Newest
You are reading the newest post

0 komentar:

Post a Comment