Setelah kamu
memahami kata dan kalimat dan juga mengenal pengertian kalimat sempurna pada pembahasan
sebelumnya (lihat: mengenal kata dan kalimat; sebuah pengantar), maka sekarang
kamu akan mempelajari bagaimana membentuk kalimat yang sempurna itu.
Perhatikanlah
susunan kalimat berikut ini dengan cermat! Perhatikan pula huruf ‘AL’ dan
‘TANWIN’, serta harakat terakhirnya!
Mobil (itu) baru
|
السَّيَّارَةُ جَدِيْدَةٌ
|
Mobil (yang) baru itu
|
السَّيَارَةُ الْجَدِيْدَةُ
|
(Sebuah) mobil (yang) baru
|
سَيَّارَةٌ جَدِيْدَةٌ
|
Mobil (nya) pak guru
|
سَيَّارَةُ الْمُدَرِّسِ
|
Dari susunan
di atas, tentu kamu tahu mana yang termasuk jumlah mufidah dan mana yang
belum termasuk jumlah mufidah. Dari empat contoh di atas, hanya kalimat
pertama sajalah yang termasuk jumlah mufidah. Walau empat kalimat di atas,
sama-sama terdiri atas dua suku kata, namun tiga kalimat yang terakhir belum
termasuk jumlah mufidah.
Perhatikan kalimat pertama. Kata pertama dari kalimat pertama didahului AL dan kata keduanya diakhiri tanwin. Susunan ini menjadi ciri mudah dari kalimat sempurna. Berbeda dengan kalimat kedua, ketiga, dan keempat. Kalimat kedua, dua-duanya didahului AL. Kalimat ketiga, dua-duanya diakhiri tanwin. Kalimat keempat, kata pertama tanpa AL dan tanwi dan kata keduanya didahului AL.
Perhatikan kalimat pertama. Kata pertama dari kalimat pertama didahului AL dan kata keduanya diakhiri tanwin. Susunan ini menjadi ciri mudah dari kalimat sempurna. Berbeda dengan kalimat kedua, ketiga, dan keempat. Kalimat kedua, dua-duanya didahului AL. Kalimat ketiga, dua-duanya diakhiri tanwin. Kalimat keempat, kata pertama tanpa AL dan tanwi dan kata keduanya didahului AL.
Oleh karena
itu, ketika kamu ingin membuat jumlah mufidah, bentuklah seperti kalimat
pertama. Adapun kalimat 2-4 di atas bisa menjadi jumlah mufidah jika dilengkapi
dengan kalimat lainnya, seperti contoh berikut ini:
Mobil (yang) baru itu bagus
|
السَّيَارَةُ الْجَدِيْدَةُ جَمِيْلَةٌ
|
Ini (sebuah) mobil (yang) baru
|
هَذِهِ سَيَّارَةٌ جَدِيْدَةٌ
|
Mobil (nya) pak guru baru
|
سَيَّارَةُ الْمُدَرِّسِ جَدِيْدَةٌ
|
Selain
susunan di atas, kamu juga bisa menyusun jumlah
mufidah dengan kata kerja, seperti contoh berikut ini.
Muhammad (sudah) membaca al-Qur’an
|
قَرَأَ مُحَمَّدٌ الْقُرْآنَ
|
Ali (sedang) duduk di atas kursi
|
يَجْلِسُ عَلِيٌّ عَلَى الْكُرْسِيِّ
|
Pergilah (kamu) ke pasar
|
اِذْهَبِ إِلَى السُّوْقِ
|
Demikian
juga, kamu bisa menyusunnya dalam sebuah kalimat Tanya. Contohnya adalah
sebagai berikut.
Apa ini?
|
مَا هَذَا؟
|
Apakah dia (seorang) guru?
|
هَلْ هُوَ أَسْتَاذٌ؟
|
Dimanakah mobil (itu)?
|
أَيْنَ السَّيَّارَةُ؟
|
Demikianlah
penjelasan singkat tentang membentuk kalimat sempurna (jumlah mufidah) dan kamu juga bisa berlatih lagi dengan kata-kata yang lainnya.
Untuk menguji
pemahamanmu, coba dari lima kalimat berikut ini, manakah yang sudah termasuk jumlah
mufidah? Tulis jawabanmu di kolom komentar ya…
1.
الْكِتَابُ
الْجَمِيْلُ
2.
الْكِتَابُ
جَمِيْلٌ
3.
هَذَا كِتَابٌ
جَمِيْلٌ
4.
كِتَابٌ جَمِيْلٌ
5.
قَرَأَ حَسَنٌ
الْكِتَابَ
Namun jika
hendak mendalami lebih jauh lagi, kamu bisa berlatih DISINI atau mempelajari
pelajaran selanjutnya, yaitu tentang pembagian kata (kalimah).
Thanks for reading & sharing TADRIIB
0 komentar:
Post a Comment